Sabtu, 20 April 2013

Pertama di Indonesia : Pilot Project E-Voting Di Pemilukada Bantaeng

Sumber : kpu.go.id pada Rabu, 17 April 2013

Bantaeng, kpu.go.id- Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng, yang diadakan pada tanggal 17 April 2013 merupakan pemilukada pertama di Provinsi Sulawesi Selatan yang menggunakan E-Voting. Penggunaan e-voting ini merupakan bentuk kerjasama antara KPU Kabupaten Bantaeng dengan pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pilot project E-Voting dilaksanakan di 42 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 361 TPS. Mekanisme pelaksanaan E-voting sendiri dilakukan setelah pemilih memberikan suara secara manual diarahkan untuk menuju bilik suara yang menggunakan E-voting. Setelah selesai memilih mereka diberikan barcode sebagai bukti mereka telah memilih yang selanjutnya d masukkan ke dalam kotak suara.

Penerapan sistem baru ini dihadiri oleh Kepala BPPT Dr. Marzan Aziz Iskandar dan Universitas Hasanudin Makassar yang dihadiri oleh rektor Prof. Dr. Idrus A. Paturusi.
Salah satu TPS yang melaksanakan e-voting adalah TPS 04 yang berada di Jl. Seruni Kelurahan Tappanjeng, Tim e-voting juga memberikan kuesioner kepada pemilih mengenai e-voting. "Masyarakat sangat mendukung sistem ini, mereka merasa dengan e-voting lebih simpel, cepat dan lebih mudah dalam memberikan suaranya. Selain itu sudah pasti tidak ada suara yang tidak sah serta ongkos pemilukada yang lebih murah," ujar Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Irwan Mu'is.
Untuk hasil e-voting sendiri tidak akan diumumkan langsung kepada masyarakat, tetapi akan disimpan oleh Universitas Hasanuddin. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi gejolak dalam penghitungan suara karena e-voting bukan merupakan quick count. Apabila pilot project berhasil diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pemilu dengan menggunakan sistem E-voting tersebut. Sehingga kedepannya pelaksanaan pemilukada meninggalkan sistem konvensional dan beralih pada sistem ini. (bkh/lyd)

2 komentar:

  1. jika bisa dibuat mudah, mengapa pilih yang sulit.

    BalasHapus
  2. Masa depan pemilu indonesia. mungkin bisa dari jarak jauh. mis TKI

    BalasHapus